Sunday 22 January 2017

KESIMPULAN

Secara etimologi fitnah memiliki arti antara lainal-ibtilâ`, al-imtihândanal-ikhtibâr. Kesemuanya berarti cobaan dan ujian. Dalam al-Qur`an, term fitnah memiliki banyak makna seperti ujian dan cobaan, mencelakakan diri sendiri, menyerang, menyiksa, upaya memalingkan, menipu, azab, kekacauan, penganiayaan (penindasan), keraguan dan kesamaran, syirik, kesesatan, bencana, jawaban dusta (kedustaan), gangguan, kezaliman, murtad, siksaan, dan gila.

Dari penelusuran terhadap term fitnah dalam al-Qur`an ditemukan keterangan bahwa term tersebut dilakukan oleh banyak pihak seperti orang-orang kafir, setan, Fir’aun dan para pemukanya, malaikat Harut dan Marut, orang-orang yang hatinya condong pada kesesatan, orang-orang yang mendustakan Allah dan ayat-ayat-Nya, orang-orang zalim, dan bahkan Allah.

Kecuali Allah serta malaikat Harut dan Marut, semua pelaku fitnah di atas melakukan fitnah dalam pengertian negatif. Orang-orang kafir melakukan fitnah dalam arti serangan atau permusuhan, memalingkan dari apa yang telah diwahyukan Allah, kekacauan, penganiayaan dan penindasan, gangguan, dan mengolok-olok. Setan melakukan fitnah dalam arti tipuan. Fir’aun dan para pemukanya melakukan fitnah dalam arti siksaan. Orang-orang yang hatinya condong pada kesesatan melakukan fitnah dalam arti menimbulkan keraguan dan kesamaran. Orang-orang yang mendustakan Allah dan ayat-ayat-Nya melakukan fitnah dalam arti memberikan jawaban dusta. Orang-orang zalim melakukan fitnah dalam arti kezaliman.

Sedangkan malaikat Harut dan Marut memberikan fitnah dalam arti memberikan cobaan. Sementara itu Allah memberikan fitnah dalam arti memberi cobaan dan ujian, menimpakan azab kepada yang berhak mendapatkannya, menghendaki kesesatan seseorang, dan menimpakan bencana akibat ulah manusia.

Dari ayat-ayat fitnah juga diperoleh kesimpulan bahwa jika fitnah itu berasal dari Allah, maka di antara penyebabnya adalah tidak dilaksanakannya perintah Allah oleh kaum Muslim serta penyimpangan atas perintah Rasul. Sedangkan jika fitnah itu berasal dari penguasa tiran dan para pendukungnya—yang dalam al-Qur`an disimbolkan dengan Fir`aun dan para pemuka kaumnya, maka penyebabnya adalah ketidakpatuhan terhadap perintah penguasa tiran dan para pendukungnya itu.

Terakhir, namun terpenting. Sejauh penelusuran penulis atas term-term fitnah dalam al-Qur`an, tidak ditemukan term fitnah dalam arti tuduhan dusta seperti yang kita artikan selama ini ketika berkata: “Ini fitnah. Ini mengada-ada!” Namun bisa saja fitnah sebagaimana kita artikan itu menimbulkan salah satu pengertian fitnah seperti yang dimaksudkan dalam al-Qur`an misalnya kekacauan, penganiayaan, bencana atau siksaan.


No comments:

Post a Comment